Monday, August 8, 2016

KE IKS_AN


SELAMAT DATANG DI GUBUK IKS.PI KERA SAKTI CABANG SUMENEP YG AMAT SEDERHANA INI

IKS ITU APA DAN BAGAIMANA?

1. IKS.PI itu berbentuk perkumpulan SENI BELA DIRI yang bernaung dibawah IPSI dan bukan perkumpulan Politik atau Kepercayaan / Kebatinan.
2. IKS.PI itu berazaskan Pancasila dan sepenuhnya mendukung kebijakan / peraturan Pemerintah Republik Indonesia.
3. IKS.PI itu berdasarkan rasa kekeluargaan dan persaudaraan melalui Ikatan Persaudaraan IKS. Sebab itu persaudaraan IKS adalah yang paling utama.
4. IKS.PI itu bertujuan mendidik anggota - anggotanya menjadi: "WARGA SMI YANG SIAP MENJADI KADER BELA NEGARA, BERBUDI LUHUR DAN MENGEMBANGKAN AJARAN IKS.PI KERA SAKTI".
ARTI WARNA YG ADA PADA DIRI MANUSIA, DAN WARNA YG ADA PADA LAMBANG IKS.PI KERA SAKTI.
                                                                           Jien Shoo
Manusia pada umumnya memiliki 4 nafsu, yg telah lazim di kenal, yaitu:
<1>. Nafsu ALUAMAH - dgn sifat nafsu berwarna hitam, yg mendorong manusia utk bertindak serakah. Bagian2 dari keserakahan itu antara lain: dengki, ingin menguasai, iri hati dsb. <2>. Nafsu AMARAH - Sifat nafsu berwarna merah. yg mendorong manusia berbuat membunuh. Bagian2 dari nafsu membunuh antara lain: marah, ingin menang sendiri, tak mau ditundukkan pendiriannya dsb. <3>. Nafsu Sufiyah - Sifat nafsu berwarna kuning, yg mendorong manusia suka bersenggama. Bagian2 dari nafsu itu antara lain: ingin hidup senang, gembira, menikmati keindahan, kemelikan dsb. <4>. Nafsu MUTHMAINNA - Sifat dari nafsu berwarna putih. yg mendorong manusia utk berbuat kebajikan, ketaqwaan terhadap Tuhan dsb. Bagian2 dari nafsu ini antara lain: suka menolong, berlaku baik, sopan santun, susila, budi luhur dsb. Ibarat seluruh nafsu itu (4 macam nafsu) senilai 100%, maka setiap nafsu masing2 ada 25%. Dgn demikian, maka kehidupan kita dipengruhi nafsu2 yg seimbang. Jika sala satu nafsu prosentasinya lebih besar maka tindakannya akan lebih menonjol atas nafsu yg lebih besar itu. Misalnya: ALUAMAH 40%, AMARAH 25%, Sufiyah 25%, MUTHMAINNA 10%. Dengan contoh diatas, orang tersebut serakah.
Memang tdk ada yg sempurna di dunia ini kecuali Tuhan Yang Maha Esa. Juga manusia, harus ia tdk sempurna 100%, artinya tdk ada manusia yg baik 100% atau yg jelek 100%. Setiap manusia ada kejelek2annya dan kebaik2annya. misalnya: kaum Sudra, yg di anggap hina atau tdk memiliki kekayaan apapun, kiranya masih ada kebaikannya yg melebihi lain orang, misalnya: kebaikan hatinya.
(Di tulis oleh: M Qasim)



WARNA YG ADA PADA LAMBANG IKS.PI.

HITAM melambangkan KEKUATAN JASMANI.
MERAH melambangkan KEBERANIAN.
KUNING melambangkan kepandaian.
PUTIH melambangkan KESUCIAN
Dalam dunia BELA diri, seorang pendekar biarpun ilmunya setinggi langit tapi kalau hatinya penak sia - sia saja. Berani saja tapi fisiknya loyo juga gampang keok. Berani dan fisiknya kuat tanpa kepandaian / modal tarungnya awur - awuran. Berani, fisiknya kuat, kepandaian tinggi tanpa punya landasan budi pekerti yang baik akan menyebabkan kesusahan baik untuk dirinya maupun orang lain dan akhirnya dibenci masyarakat.


KE EMPAT PENJURU CARI SAUDARA, BILA MUSUH ADA PANTANG TUNDUK KEPALA


Ilmu Ke-SMI-an akan terus mengalir pada semua manusia dan abadi karena adanya
1. Ajarannya bersumber dari yang haq Allah swt
2. Bersumber dari Nabi Muhammad karena kelak kita akan mohon safaatnya
3. Ajaran ijazah para wali yang Ridho akan Islam karena sumber ilmu SMI adalah dari AlQuran
4. Para leluhur di SMI adalah para pejuang yang ikut memerdekakan negri ini
5. Berprinsip dan bersipat mendukung sepenuhnya wilayah NKRI dangan 4 pilar Bangsa

MAKNA LAMBANG:

Setiap Perguruan Bela Diri pasti memiliki LAMBANG DAN TANDA PENGENAL PERGURUAN yang bisebut BADGE, yang umum dipasang pada seragam latihannya serta memiliki ARTI TERTENTU. Demikian juga dengan Perguruan IKS.PI KERA SAKTI, yang juga memiliki LAMBANG / BADGE PERGURUAN yang memilki kandungan arti sebagai berikut: Lambang Badge Berbentuk Perisai, melambangkan bahwa ilmu yang diajarkan di Perguruan IKS.PI Kera Sakti hanya untuk melindungi diri (tameng), dan bukan untuk dipakai sewenang-wenang. Gambar Perisai Dengan tiga tingkatan, melambangkan tingkatan yang diajarkan terbagi dalam tiga tingkatan, yaitu Tingkat I / Warga (Sabuk Biru), Tingkat II / Pendekar (Sabuk Merah) dan Tingkat III / Dewan Guru (Sabuk Merah Strip kuning Emas). Gambar Manusia Dibayangi Kera, melambangkan bahwa pelajaran Ilmu Bela Diri yang diajarkan kepada semua anggota Perguruan IKS.PI Kera Sakti adalah menggunakan Jurus atau Gerakan Silat Aliran Kera. Gambar Lingkaran Berekor / Huruf Q, melambangkan Kekuatan Rohani / bathin / Qontak ( tenaga dalam) serta melambangkan hubungan antara Warga IKS.PI Kera Sakti dengan Tuhan yang Maha Esa, sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Warna Merah, melambangkan hati yang teguh pendirian, kokoh, sifat dan sikap berani dan pantang menyerah. Warna Kuning, melambangkan kepandaian dan kelincahan. Warna Hitam, melambangkan kekuatan tubuh / fhysik (kekuatan lahir). Warna Putih, melambangkan keluhuran budi pekerti dan kesucian hati. 

MAKNA DAN NILAI YG TERSIRAT DI BALIK ‪SAKRAL‬ BAJU KEBESARAN IKS. PI KERA SAKTI‬
Setiap perguruan silat atau bela diri pasti mempunyai baju kebesaran atau biasa disebut dg SAKRAL. Sakral sendiri memiliki arti SUCI/ KERAMAT
1. Baju kebesaran kita termasuk salah satu pakaian yg disukai Rosulullah SAW. 
Saudaraku inilah yg belum bisa kita fahami dari pemikiran Guru Besar kita Bpk. R. Totong Kiemdarto (Allah Yarham Wa Yaghfir) bahwa ternyata guru besar mendesain baju kebesaran perguruan mengacu kepada salah satu dari apa yg disukai Rosulullah SAW. Hal ini disebutkan dalam sebuah kisah bahwa Rosulullah SAW. sangat suka dg pakaian sejenis gamis CHONG SAM (baju tradisional yg berasal dari china) kalo sekarang lebih dikenal dg baju koko karena telah mengalami perubahan bentuk seiring dg perkembangan mode dan desain. Ini juga yg menjadi salah satu dasar hadits Rosulullah SAW. " utlubul ilma walau bi sin" tuntutlah ilmu sampai ke negri china.. Subhanallah.. Ternyata sangat luar biasa pemikiran guru besar kita terhadap perguruan kita tercinta, Sehingga tanpa kita sadari secara tidak langsung bahwa sakral yg kita pakai selama ini juga disukai oleh baginda besar kita Rosulullah SAW.
2. Warna HITAM. 
Sulthonu aulia' Syeikh Abd. Qodir Jaelani sangat senang dg warna hitam, beliau menuturkan kepada muridnya bahwa warna hitam melambangkan kematian dan gelapnya alam kubur, hal ini juga disimbolkan dengan KISWAH (kain penutup Ka'bah) yg berwarna hitam. Saudaraku tanpa kita sadari bahwa Ka'bah yg menjadi kiblat kita yg berada pada arah matahari tenggelam mencerminkan bahwa umur manusia seperti matahari yg akan tenggelam menuju barat (kiblat dg ka'bah yg tertutup kiswah hitam) yg berarti mati dan menuju gelapnya alam BARZAH atau alam kubur. Ini juga salah satu yg mendasari mengapa ibadah haji menjadi rukun islam yg terahir. SUBHANALLAH..
3. Warna PUTIH 
Saudaraku ketika kita berada dialam kubur kita tidaklah membawa HARTA, JABATAN, KEKASIH atau bahkan NAMA BESAR, semua kita tinggalkan, dan yg menjadi penerang kita sekaligus teman di alam Barzah hanyalah AMAL BAIK dan warna putih pada tepi baju kebesaran kita merupakan simbol amal kebaikan kita, saudaraku bukankah pada saat kita melatih siswa kita diwajibkan memakai sakral LENGKAP??? bukankah kita melatih termasuk mengajarkan ilmu yg bermanfaat??? Dan bukankah mengajarkan ilmu yg bermanfaat itu salah satu amal sholeh yg tidak akan terputus pahalanya meskipun kita sudah mati?? Tidakkah kita memperhatikan kancing berwarna putih berjumlah 5 yg sesungguhnya itu melambangkan RUKUN ISLAM sebagai jalan keselamatan kita di dunia dan akhirat kelak. Semoga kita bisa menjadi pelatih yg senantiasa mau membimbing, mengajarkan kebaikan dan ilmu yg bermanfaat kepada para siswa2 kita Amin.
4.CELANA PERGURUAN. 
Saudaraku Guru besar kita tidaklah mendesain sakral hanya Baju kebesaran saja melainkan LENGKAP DENGAN CELANA PERGURUAN. Dulu saya berfikir bahwa Celana perguruan hanya melambangkan aliran kungfu yg ditandai dg ikatan pada ujung celana bagian bawah. Ternyata setelah mendapat pencerahan dari beberapa warga dan pendekar yg sudah faham makna sesungguhnya yg terkandung didalamnya ahirnya saya semakin terkagum2 dg Pemikiran Guru Besar kita. Saudaraku mungkin kita tidak menyadari bahwa sebenarnya ikatan yg ada di celana perguruan itu ada 2 diatas dan dibawah ini melambangkan dua ikatan yaitu ikatan antara TUHAN DAN MAHLUKNYA SERTA IKATAN KEKELUARGAAN KITA. Saudaraku bukankah kita bisa bernafas, berlatih, sehat, mendapat rizki itu semua tidak lepas dari ikatan RAHMAT ALLAH SWT. TUHAN SERU SEKALIAN ALAM. Lalu kita dipertemukan dengan saudara2 kita dalam ikatan keluarga sehingga kita dapat lbh mudah melangkah kemanapun kita pergi menuju EMPAT PENJURU MATA ANGIN, kita semakin mudah mendapat JODOH, ILMU, RIZKI bahkan lbh mudah saat kita menghadapi masalah dg adanya ikatan SILATurrohim sesama saudara. Sungguh luarbiasa dari baju kebesaran kita ini kita balajar Banyak arti kehidupan yg sesungguhmya.
5. SABUK MENGIKAT BAJU DAN CELANA. 
Saudaraku antara baju dan celana kebesaran kita diikat oleh SABUK yg mana apabila kita simpulkan akan menjadi sebiah kalimat yg membuat hati kita bergetar. "SEKUAT DAN SEHEBAT APAPUN DIRI KITA, JIKA TANPA ADA ILMU YANG TERIKAT MAKA KITA BUKANLAH SIAPA-SIAPA, DIATAS LANGIT MADIH ADA LANGIT." Sabuk yg mengikat sakral ibarat ilmu yg mewarnai kehidupan kita baik kehidupan dunia maupun ahirat. Semoga bermanfaat untuk diri saya pribadi dan bermanfaat bagi dulur2 yg saya cintai.. Mudah2an kita semakin menghargai SAKRAL kita sebagai baju kebesaran perguruan yg bermakna mulia serta menempatkan sakral pada waktu dan aktifitas yg layak, sehingga tidak ada lg saudara kita yg memakai celana jeans dg pasangan baju kebesaran, atau celana tanpa ikatan di ujung bawah celana. Semoga tidak ada lg saudara kita yg menempel gambar selain badge perguruan pada baju kebesaran, dan semoga tidak ada lg saudara kita yg melatih siswa2nya dg baju selain SAKRAL amin. Mudah2an bermanfaat serta menambah wawasan kita serta menambah kecintaan kita terhadap perguruan.


PENJIWAAN SEORANG PENDEKAR:

Sebagai Warga / Pendekar IKS yang sejati, kita harus punya prinsip bahwa IKS adalah diri kita. Misalkan suatu saat nanti sebagai orang IKS kita menghadapi musuh, yakinkanlah hati: Aku adalah orang IKS! Warga IKS itu tidak takut mati, karena sesungguhnya hidup dan matinya insan itu adalah rahasia Illahi. Warga IKS memiliki prinsip lebih baik mati mulia daripada hidup terhina.
• Jangan pernah mengolok-olok apalagi menjelek-jelekkan perguruan lain. Bila merasa tidak senang terhadap seseorang yang kebetulan anggota perguruan lain, janganlah dibenci perguruannya. Karena pada dasarnya, kita semua bersaudara. Merah - Putih adalah Bumi Pertiwi dimana kita hidup dan mati. Bantulah mereka, bila mereka membutuhkan bantuan kita. Perbedaan perguruan janganlah dijadikan pemicu untuk memecah-belah persatuan Indonesia raya.
• Bersikaplah sopan santun, ramah dan berbudi pekerti yang luhur. Dalam hidup bermasyarakat bisa memilah-milah, mana yang seharusnya baik untuk dilakukan dan mana yang tidak. Janganlah setelah jadi Warga / Pendekar IKS, malah kita berbuat yang tidak baik di masyarakat. Jika demikian, yang rusak bukan hanya pelakunya, tetapi seluruh anggota perguruan pun akan merasa malu.
• Belajarlah untuk malu pada diri sendiri. Karena bila kita tidak pernah merasa malu dengan diri sendiri, pasti kita tidak punya malu dihadapan orang lain. Lebih dari itu, jadikanlah diri kita contoh yang baik bagi keluarga dan masyarakat.
• Belajarlah lembut untuk belajar agama secara mendalam sesuai ajaran agama masing-masing. Karena pada dasarnya, kerohanian di IKS diarahkan agar para Warga / pendekarnya lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Perguruan IKS tidak pernah mengajarkan agar Warga / pendekarnya menjadi jagoan apalagi preman, tetapi mengajarkan tentang indahnya persaudaraan / kekeluargaan dan indahnya hidup bila dihiasi dengan sinar-sinar budi pekerti yang luhur.
• Berbaktilah untuk SMI, kita memikul beban yang berat yaitu menjunjung tinggi harkat dan martabat perguruan kita. Jadikanlah SMI sebagai wadah dalam rangka kita berbakti untuk negara dan agama.
• Hargailah diri kita sendiri, yaitu dengan cara menjaga dan merawat barang-barang milik perguruan yang kita pakai (kalung, kaos, sabuk dan seragam). Peliharalah dengan baik, karena itu adalah cermin diri kita. Jangan biarkan orang lain merusak atau menyobeknya.
• Pakailah kaos perguruan dengan sikap yang baik. Ramahlah kepada setiap orang, dengan demikian orang lain pun akan baik dan ramah kepada kita. Ingatlah sifat padi, semakin berisi semakin menunduk!
• Tegurlah adik-adik perguruan kita, sesama warga atau senior kita bila mereka memang salah dengan bahasa yang halus, sopan dan baik. Karena sikap saling mengingatkan dan menasehati dalam hal kebaikan adalah merupakan kewajiban setiap Warga / Pendekar IKS.
• Sabar dan tawwakallah menghadapi setiap problem (masalah). Percayalah Tuhan pasti akan memberikan jalan keluarnya.